welcome

welcome

Selasa, 01 Maret 2011

MOTORIK

PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS DAN KASAR

Agar si kecil bisa mencapai dan melewati perkembangannya dengan normal, perlu diberikan stimulasi yang tepat sesuai usianya. Idealnya, perkembangan motorik kasar dan halus si kecil akan diamati setiap berkunjung ke dokter spesialis anak dengan melakukan beberapa tes; apakah anak sudah bisa melakukan suatu gerakan A, misal. Dengan begitu, ketika ada keterlambatan, dokter langsung dapat mengintervensi dan memberi saran pada orang tua.
Tes yang umum dilakukan untuk memantau perkembangan motorik adalah tes
Denver. Tes ini membagi perkembangan anak jadi empat, yaitu perkembangan
personal sosial, perkembangan bahasa, serta perkembangan motorik kasar dan
motorik halus adaptif. Perkembangan bayi akan diamati setiap 1 bulan sekali.
Sedangkan balita, atau tepatnya setelah anak menginjak usia 2 tahun ke atas,
cukup 3 bulan sekali.
Sampai Usia 2 Tahun 9 Bulan Harus Bisa Membuat Menara Hingga 6 Kubus
Perkembangan motorik halus si kecil pun bisa diamati dengan mudah di rumah. Untuk membantu tes motorik halus, saran Ika, sediakan beberapa peralatan seperti kertas, mainan kubus, bola, cangkir, beberapa butir kismis dan pinsil warna. Pemilihan pinsil warna sebaiknya dicocokkan dengan tangan si kecil yang masih mungil. Jadi, hindari pensil yang terlalu kecil karena ia belum bisa memegangnya dengan benar. Yang baik, pensil khusus yang dirancang bagi pemula atau krayon besar hingga enak dipegang.

* Usia 1 Tahun
Si kecil harus sudah bisa mengambil dua buah kubus, membenturkan kubus
tersebut, serta memegang sesuatu dengan ibu jari dan telunjuk (menjumput
kismis, misal). Orang tua perlu waspada ketika menginjak 1 tahun 2 bulan,
anak belum dapat menaruh kubus di dalam cangkir. Sebab, memasuki usia ini,
ia sebenarnya harus sudah bisa melakukan itu.
* Usia 1 Tahun 3 Bulan
Yang perlu dicermati bila si kecil belum bisa mencorat-coret. Normalnya, di
usia ini bila diberi kertas dan pensil, ia akan langsung tertarik untuk
menorehkan coretan di atas kertas. Walau tentu hasilnya masih amburadul dan
cara memegang pensilnya pun masih salah.



* Usia 1 Tahun 4 Bulan

Perkembangan motorik halus anak usia ini dinyatakan terlambat bila belum
bisa menjumput kismis, membenturkan dua kubus, dan menaruh kubus dalam
cangkir.

* Usia 1 Tahun 5 Bulan



Dikatakan terlambat bila si kecil belum bisa melakukan apa yang

dilakukan anak 1 tahun 4 bulan tadi, plus belum bisa corat-coret. "Bila

ini sampai terjadi, salah satu penyebabnya berkaitan dengan kurangnya

stimulasi. Mungkin anak sering dibiarkan saja atau terlalu sering

digendong hingga ia tidak terampil. Atau bisa juga karena ada salah satu

organnya yang tak berfungsi baik."


* Usia 1 Tahun 6 Bulan

Keterampilannya hampir sama dengan anak 1 tahun 5 bulan. Patut

diperhatikan, bila anak belum bisa membuang kismis dari jari jemarinya

dan membenturkan 2 kubus.


* Usia 1 Tahun 7 Bulan

Harus sudah bisa membenturkan 2 kubus, menaruh kubus di dalam cangkir,

dan mencorat-coret. Jika belum bisa, dianggap terlambat. Hati-hati, bila

ia belum bisa membuang kismis dan membangun menara 2 kubus. Beberapa

anak usia ini sudah bisa membangun menara dari 4 kubus. "Untuk membangun

menara ini tak tergantung latihan, kok. Kalau sudah sesuai dengan

usianya, anak akan bisa dengan sendirinya dan akan senang melakukannya."


Bila Ibu-Bapak ingin menguji si kecil, bilang saja, "Yuk, kita buat

menara Monas. Nih, seperti begini!" Setelah diberi contoh, kita rubuhkan

kembali, lalu minta ia untuk membuatnya sendiri.



* Usia 1 Tahun 10 Bulan

Hingga usia ini, perkembangan motorik halusnya tak berbeda jauh dengan

sebelumnya. "Ketika menginjak usia 1 tahun 11 bulan, beberapa anak sudah

dapat membuat menara 6 kubus sampai 8 kubus. Bahkan, ada yang bisa

meniru membuat garis vertikal. Bila kita contohkan menarik garis, maka

anak akan meniru membuatnya, tapi kalau belum bisa pun masih dianggap

normal."


* Usia 2 Tahun 3 Bulan

Jangan lupa, mulai usia 2 tahun, perkembangan anak dilihat setiap 3

bulan sekali. Ketika usia 2 tahun hingga 2 tahun 3 bulan, perkembangan

motorik halusnya dianggap terlambat bila ia belum dapat membuang kismis

dan menyusun menara dari 4 buah kubus.


* Usia 2 Tahun 6 Bulan

Beberapa anak usia 2 tahun 6 bulan sudah dapat menggoyang ibu jari.

Biasanya anak tak mau langsung melakukan bila hanya diminta begitu saja.

'Ayo, Dek, goyangkan ibu jarinya.' Jadi bisa dicoba dengan memintanya

untuk menirukan, 'Ayo, Dek, bilang oke, seperi begini!' sambil kita

mengacungkan jempol lalu digerak-gerakkan. Bisa juga dengan lagu yang

berkaitan dengan ibu jari.


* Usia 2 Tahun 9 Bulan

Anak sudah harus bisa membuat menara sampai 6 kubus. Bahkan, rata-rata

anak sudah bisa 8 kubus.



* Usia 3 Tahun

Ketika usia 3 tahun perlu diperhatikan bila anak belum bisa membuat

garis vertikal. Beberapa anak sudah bisa menunjuk garis vertikal yang

lebih panjang bila kita gambarkan.

Hani

Normalnya, Usia 1 Tahun 2 Bulan Sudah Bisa Berjalan

Perkembangan motorik kasar si kecil bisa diamati dengan melihat

keterampilannya sehari-hari. Misal, usia 1 tahun si kecil harus sudah

bisa berdiri selama 2 detik, bangkit untuk duduk dan bangkit untuk

berdiri. Pada usia 1 tahun 2 bulan, kemampuan tadi harus sudah ditambah

dengan mampu berdiri sendiri.



Normalnya, jelas Ika, di usia 1 tahun 2 bulan, anak harusnya sudah bisa

berjalan. "Jika belum bisa, sebetulnya lebih disebabkan ada kecemasan.

Misal, anak ketakutan karena ada trauma pernah jatuh atau karena ibunya

yang takut melepaskan hingga anak tak terlatih." Sarannya, ketika anak

berjalan, cukup berikan ujung jari kita padanya. Dengan demikian, anak

lebih percaya diri, begitu pun orang tua.



Jadi, bila di usia 1 tahun 3 bulan dan 1 tahun 4 bulan, si kecil belum

bisa berjalan dengan baik, maka perkembangan motorik kasarnya dianggap

terlambat. Begitu pun bila ia belum bisa berdiri kembali dari posisi

membungkuk. Beberapa anak usia ini malah bisa berjalan mundur, berlari

dan naik tangga.

Bahkan, yang terampil bisa menendang bola di usia 15 bulan, lo.

Kemampuan ini, bilang Ika, bisa saja menunjukan bakat atau keterampilan

anak yang lebih advance dari anak lainnya. "Bukankah anak ada yang

terampil dan ada yang clumsy? Jadi, apa yang dikerjakan anak clumsy

selalu saja ada yang salah, misal, jatuh kalau berjalan atau berlari.

Anak seperti ini biasanya sedari kecil perkembangan motoriknya mengalami

keterlambatan sedikit. Intinya, mereka sebenarnya bisa tapi tidak

terampil. Di sinilah peran orang tua untuk memberi stimulasi."


BERJALAN MUNDUR

Berikutnya, perkembangan anak usia 1 tahun 5 bulan hampir sama dengan

anak usia 1 tahun 6 bulan, yaitu anak harus sudah bisa berjalan dengan

baik dan berjalan mundur. Yang patut diwaspadai berbeda, di usia 1 tahun

5 bulan, bila si kecil belum dapat berlari masih dianggap normal. Namun

ketika menginjak 1 tahun 6 bulan masih juga belum bisa berlari, maka

perkembangannya dinyatakan terlambat. Soalnya, 75-90 persen anak usia

itu sudah bisa berlari. Lain hal bila belum bisa berjalan naik tangga

atau menendang bola overhead, masih dianggap normal

Kemampuan anak 1 tahun 7 bulan masih mirip dengan usia 1 tahun 6 bulan.

Anak harus sudah berjalan mundur, berjalan dengan baik, dan dapat

berdiri kembali dari posisi membungkuk. Bila semua itu belum bisa, maka

perkembangannya terlambat. Juga hati-hati kalau anak belum bisa berlari

dan berjalan menaiki tangga di usia 1 tahun 8 bulan karena 95 persen

anak sudah bisa.


Menurut Ika, ketidakmampuan ini sering berkaitan dengan pola asuh yang

terlalu overprotective dari orang tua. Misal, karena bentuk tangga yang

curam membuat orang tua melarang si kecil naik-turun tangga. Belum lagi

kerapnya orang tua melarang dengan cara menakut-nakuti, "Awas, lo, Dek,

kalau naik tangga, Adek nanti bisa jatuh !" Akhirnya anak tak punya

keberanian hingga ia pun tak punya pengalaman dan keterampilan untuk

berjalan menaiki tangga. "Sebaiknya beri kesempatan pada anak. Tentu

dengan cara mendampinginya. Kalau tidak, kapan anak terampil?"


Selanjutnya, di usia 1 tahun 9 bulan, perkembangan anak dinyatakan

terlambat bila belum dapat lari, berjalan dengan baik dan berjalan

mundur. "Biasanya orang tua jarang menyuruh anak untuk berjalan mundur.

Tapi untuk mengetahui perkembangannya, coba lakukan tes itu sekarang

juga," bilang Ika.



Perkembangan anak hingga usia 1 tahun 10 bulan dan 2 tahun belum berbeda

jauh dengan sebelumnya. Hanya di usia ini, bila anak belum bisa berjalan

menaiki tangga, sudah dianggap telat. Jadi ketika di mal, bilang Ika,

anak 1 tahun 10 bulan sebenarnya sudah bisa naik tangga sendiri. "Tapi

yang dimaksud bukan tangga berjalan, lo."



Yang patut diwaspadai, bila anak usia ini, terutama anak laki-laki,

belum bisa menendang bola. Tapi jangan khawatir bila ia belum bisa

melompat atau melempar bola overhead karena masih dianggap normal.



NAIK TANGGA

Setelah menginjak usia 2 tahun, Denver melihat perkembangan anak tiap 3

bulan sekali. Dari usia 2 tahun, 2 tahun 3 bulan hingga usia 2 tahun 6

bulan, anak mestinya sudah bisa menendang bola ke depan, naik tangga dan

berlari. Orang tua perlu waspada bila anak belum bisa melompat ke atas

dan melempar bola overhead. Beberapa anak malah bisa melompat lebar dan

berdiri di atas satu kaki selama satu detik.


Itu sebab, jika di usia 2 tahun 9 bulan, si kecil belum bisa berjalan

naik tangga, melompat ke atas dan belum bisa melempar bola overhead,

maka perkembangan motorik kasarnya dikatakan terlambat. Tak demikian

halnya bila ia belum bisa melompat lebar dan berdiri di kaki satu selama

3 detik, masih dalam batas normal, kok! Beberapa anak akan bisa

melakukan, bila diminta berdiri di atas satu kaki selama 3 detik. Bilang

saja, "Ayo, Dek, berdiri kayak bangau!"

Nah, perkembangan anak ini hampir sama saja dengan anak usia 3 tahun.

Hanya hati-hati kalau ia belum bisa berdiri di atas satu kaki selama 1

detik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar